01 November 2010

SEJARAH BATUBATA

Kira-kira dimulai pada 8000 B.C. di Mesopotamia, manusia menemukan pertama kali bahwa tanah liat dapat dibentuk dan di jemur untuk menghasilkan bahan bangunan. Menara Babel dibangun dengan menggunakan bata yang dijemur. Juga digunakan di banyak bagian dari Timur Tengah, Afrika Utara dan Amerika Tengah dan Utara. Pada peradaban abylonia (4000 B.C.) yang dibangun di lembah antara sungai Tigris dan sungai Efrat. Lumpur tebal dan tanah liat dari sungai-sungai ini sangat cocok untuk pembuatan bata, yang kemudian menjadi bahan bangunan yang urnum pada peradaban tersebut. Kerajaan dan kuil di bangun dari bata jemur, dan permukaannya menggunakan bata berlapis/kilap. Penggalian akhir- akhir ini di Mesir, menunjukkan bahwa pada masa Mesir kuno telah digunakan bata yang ijemur dan yang dibakar menggunakan tungku untuk pembangunan rumah dan tempat suci. Orang Roma juga raenyebarluaskan penggunaan bata, antara lain pembuatan bata masuk ke Inggris setelah serangan Roma pada 54 SM, seperti untuk pembangunan Kastil Colchester yang dibangun dari 1080 bata bekas. Sekarang kastil ini dipakai sebagai museum sejarah. Baa Roma memiliki ketebalan yang sangat tipis dibanding dengan panjangny. Dimana bata-bata tersebut diletakkan di atas lapisan mortar yang tebal. Setelah jatuhan/runtuhnya Roma pada 410 M, maka seni membuat bata tersebut hilang di seluruh ropa hingga awal dari abad ke 14. Industri bata kembali marak setelah Flemish masuk ke Inggris pada abad tersebut dan kemudian, keahlian ini masuk ke Australia bersama embuangan Pertama (The First Fleet). Bangunan-bangunan bata yang pertama di benua merika Utara di bangun pada tahun 1633 di Pulau Manhattan dengan menggunakan bata-ta yang diimpor dari Belanda dan Inggris. Bagaimanapun juga pemanfaataimya baru aksimal hingga ditemukan pembakaran bata dengan tungku yang menghasilkan bata yang betul-betul awet. Tungku bata yang pertama dioperasikan di Amerika Serikat adalah sekitar tahun 1650.Bata-bata yang dihasilkan pada masa lampau mungkin agak sulit untuk dikenali arena spesifikasi yang sangat berbeda. Misalnya bata dari Assyria, ditengah Mesopotamia eratnya lebih dari 18 kilogram, atau bata dengan bentuk segitiga digunakan untuk membangun oloseum Roma, lagi pula bata umum yang beredar di pasaran sangat tipis menyerupai tegel lantai saat ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar